"Pandangan Islam Terhadap Pemuda"
Jakarta, (04/06/2015) BEMJ Matematika kembali mengadakan kajian kelas bekerja sama dengan matematika 2014. Kajian kelas kali ini mengangkat tema “ Pandangan Islam terhadap Pemuda “. Ronny Setiawan (Ketua BEM UNJ) menjadi pembicara dalam kajian kali ini yang dimoderatori oleh Arya. 23 mahasiswapun hadir dalam kajian kelas kali ini. Kajian kelas diadakan di IDB 2 lantai 7 ruang 7.03 pada pukul 10.00
Kajian kelas dipandu oleh MC ( Hammam ) dengan membaca ta’awudz , Basmallah dan shalawat Nabi kemudian dilanjutkan tilawah yang dibacakan oleh M.Abdurrahim dan sari tilawah yang dibacakan oleh Nidhaul
Muqodimah dalam awal kajian kelas terkait peran pemuda dalam peradaban islam. Kalimat yang menjadi kalimat pemersatu umat islam di abad kejayaan / keemasan yaitu kalimat takbir “Allahu Akbar” Begitu pun juga tokoh pergerakan bangsa Indonesia di era kemerdekaan (Bung Tomo) yang memimpin perang di Surabaya juga meneriakkan pekikan yang luar biasa itu.
Kak Ronny juga memaparkan bahwa Kondisi pemuda Islam sangat memprihatinkan. Hal itu disebabkan oleh bebapa hal yaitu :
1. Kerusakan akhlak = kebobrokan moral bangsa
Yaitu ketika umat /suatu bangsa ditandai dengan lemahnya moral dan akhlak karena westernisasi serta memudarnya budaya Indonesia (kekeluargaan dan gotong royong) .Dan yang paling membahayakan yaitu lemahnya pondasi agama yang ada disetiap pemuda
2. Kebodohan
3. Mengabaikan ubuddiyah kepada Allah yaitu menyepelekannya perintah Allah
4. Sifat pengecut yang menjangkiti umat islam
“Maka datanglah setelah mereka generasi yang lemah, yang meninggalkan shalat dan
Mengikuti syahwat , maka mereka menemukan jalan kesesatan” ( Q.S 19 : 59 )
mengapa harus PEMUDA ???
pemuda memiliki Quwwatul jism ( kuat ) yaitu fisik yang kuat, karena itu maka pemuda selalu ingin melakukan aktivitas apapun. Pemuda juga akan objektif selalu memerhatikan dari segala aspek untuk memutuskan suatu perkara, tidak hanya memandang dari satu sudut pandang saja (ideal), kemudian yang terakhir pemuda juga memiliki inisiatif yang tinggi untuk melakukan hal yang ingin dicapainya ( selalu bekerja )
kemudian kajian kelas dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. pada kajian kelas kali ini diberikan kesempatan untuk 2 orang.
1. Muhamad Abdurahim
Bagaimana respon/ sikap kita sebagai pemuda mengetahui kondisi pemuda islam saat ini agar nantinya tidak ikut terjerumus ke hal yang negatif ?
Jawabannya sungguh sangat menginspirasi, yaitu dengan memperbanyak bergaul dengan orang-orang yang soleh serta ketika kita dapat menerima ilmu tersebut untuk tidak lupa mengajarkannya kepada orang lain juga. Agar nanti nya ilmu yang kita dapatkan dapat berguna untuk orang lain yang akhirnya mengajak mereka untuk tidak terjerumus juga.
2. Rahmat Zhafran
Bagaiman kepada pemuda islam yang masih saja terbentur dengan perbedaan yang selalu menyebabkan perpecahan umat islam?
Jawabannya, ketika para pendahulu yang kita tahu bahwa mereka walau berbeda pendapat misal, dahulu terdapat 4 madzhab yang berkembang yaitu syafii, hambali dan hanafi mereka walaupun berbeda pendapat tetapi tetap rukun. Itu terjadi karena adanya sikap Tasamuh yang tinggi ( saling toleransi ) yang ada pada diri mereka , jadi jika ingin umat muslim untuk tidak akhirnya terpecah belah, maka dari pada itu umat islam harus memiliki sikap tasamuh yang tinggi terhadap sesama.
Setelah itu kajian kelas diakhiri dengan membaca do’a dan sesi foto bersama
See you next kajian kelas :)
#BEMJ Matematika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komentar