BEM MATEMATIKA UNJ 2016-2017
Inilah kami, Pejuang-Pejuang BEM MATEMATIKA UNJ 2016-2017....
PROFIL BEM MATEMATIKA 2016-2017
BEM Matematika adalah organsasi mahasiswa di....
[HOT] Anjangsana 2016
Mau tau keseruan Matematika UNJ Goes to Semarang? Tengok yuk....
[HOT] Ketua BEM Matematika FMIPA UNJ Terbaru!
Mau tau? Yuk mampir ke sini....
Jumat, 23 Oktober 2015
Rabu, 19 Agustus 2015
Sabtu, 01 Agustus 2015
CALCULUS CUP VII
Sponsored by:
Supported by:
Media Partner:
Kamis, 25 Juni 2015
Field Report Semarak Ramadhan (Sedhan) Matematika 1436 H
Jakarta, Senin, 22 Juni 2015 tepatnya di gedung Dewi Sartika IDB 2 lantai 5 ruang 5.08 pukul 16.15, diselenggarakan acara Semarak Ramadhan Matematika 1436 H yang dihadiri oleh pengurus BEMJ, pegurus LLMJ, dan mahasiswa matematika lainnya.
Acara ini diawali pembukaan dengan membaca ta’awudz dan basmallah oleh saudara Naufal Riyanto selaku MC. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh saudara Dimas Ainul, yaitu salah satu staff kaderisasi BEMJ Matematika 2015-2016. Setelah itu sambutan oleh Muhamad Abdurahim selaku ketua pelaksana dan sambutan oleh ketua umum BEMJ Matematika, Muhammad Hafizh. Lalu acara dilanjutkan dengan taujih yang bertemakan “Maknai Ramadhan dengan Senyum dan Ketulusan Hati” oleh Ka Abu Yusuf Suja’i yang dimoderatori oleh Rifki Alfian.
Pada taujih ini Ka Abu menyampaikan bahwa kita hidup harus memiliki target untuk diri sendiri, jangan biarkan hidup kita tidak memiliki tujuan. Di tengah-tengah pembahasan Ka Abu juga membawakan lagu yang diantara liriknya menyatakan “senyum itu sedekah paling mudah , senyum itu membuat dunia lebih indah” jadi tetap tersenyum, karena senyum bisa membuat hal-hal berat menjadi ringan. Semangat mempertahankan akidah!!
Setelah taujih berakhir, selanjutnya ada penampilan tim nasyid NADA dengan personil, Muhammad Yan Handoko, Andri Kosiret, Muhamad Abdurahim, dan Naufal Riyanto mereka membawakan lagu dengan judul “Bingkai Kehidupan”.
Kemudian karena waktu mendekati maghrib kami segera duduk melingkar untuk persiapan berbuka serta ditutupnya acara dengan pembacaan hamdalah dan doa penutup kaffaratul majelis oleh MC, dan adzan berkumandang kami segera membatalkan puasa dengan konsumsi yang telah disediakan, setelah itu kami semua bergegas sholat maghrib: yang ikhwan sholat di masjid nurul irfan dan akhwat sholat maghrib di lantai 5.
Lalu setelah semua selesai sholat kami kembali lagi untuk makan besar bersama-sama, dan dimeriahkan pula oleh tim nasyid dari angkatan 2013 dengan personil Muhammad Hafizh, Hersa Putra, Khusnul Marom, Galih Tresna, Endra Pratama, dan Fadilah Al Amin.
Setelah penampilan selesai kemudian acara ini diakhiri dengan sesi foto bersama.
Jumat, 05 Juni 2015
Field Report Kajian Kelas Matematika 2014
"Pandangan Islam Terhadap Pemuda"
Jakarta, (04/06/2015) BEMJ Matematika kembali mengadakan kajian kelas bekerja sama dengan matematika 2014. Kajian kelas kali ini mengangkat tema “ Pandangan Islam terhadap Pemuda “. Ronny Setiawan (Ketua BEM UNJ) menjadi pembicara dalam kajian kali ini yang dimoderatori oleh Arya. 23 mahasiswapun hadir dalam kajian kelas kali ini. Kajian kelas diadakan di IDB 2 lantai 7 ruang 7.03 pada pukul 10.00
Kajian kelas dipandu oleh MC ( Hammam ) dengan membaca ta’awudz , Basmallah dan shalawat Nabi kemudian dilanjutkan tilawah yang dibacakan oleh M.Abdurrahim dan sari tilawah yang dibacakan oleh Nidhaul
Muqodimah dalam awal kajian kelas terkait peran pemuda dalam peradaban islam. Kalimat yang menjadi kalimat pemersatu umat islam di abad kejayaan / keemasan yaitu kalimat takbir “Allahu Akbar” Begitu pun juga tokoh pergerakan bangsa Indonesia di era kemerdekaan (Bung Tomo) yang memimpin perang di Surabaya juga meneriakkan pekikan yang luar biasa itu.
Kak Ronny juga memaparkan bahwa Kondisi pemuda Islam sangat memprihatinkan. Hal itu disebabkan oleh bebapa hal yaitu :
1. Kerusakan akhlak = kebobrokan moral bangsa
Yaitu ketika umat /suatu bangsa ditandai dengan lemahnya moral dan akhlak karena westernisasi serta memudarnya budaya Indonesia (kekeluargaan dan gotong royong) .Dan yang paling membahayakan yaitu lemahnya pondasi agama yang ada disetiap pemuda
2. Kebodohan
3. Mengabaikan ubuddiyah kepada Allah yaitu menyepelekannya perintah Allah
4. Sifat pengecut yang menjangkiti umat islam
“Maka datanglah setelah mereka generasi yang lemah, yang meninggalkan shalat dan
Mengikuti syahwat , maka mereka menemukan jalan kesesatan” ( Q.S 19 : 59 )
mengapa harus PEMUDA ???
pemuda memiliki Quwwatul jism ( kuat ) yaitu fisik yang kuat, karena itu maka pemuda selalu ingin melakukan aktivitas apapun. Pemuda juga akan objektif selalu memerhatikan dari segala aspek untuk memutuskan suatu perkara, tidak hanya memandang dari satu sudut pandang saja (ideal), kemudian yang terakhir pemuda juga memiliki inisiatif yang tinggi untuk melakukan hal yang ingin dicapainya ( selalu bekerja )
kemudian kajian kelas dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. pada kajian kelas kali ini diberikan kesempatan untuk 2 orang.
1. Muhamad Abdurahim
Bagaimana respon/ sikap kita sebagai pemuda mengetahui kondisi pemuda islam saat ini agar nantinya tidak ikut terjerumus ke hal yang negatif ?
Jawabannya sungguh sangat menginspirasi, yaitu dengan memperbanyak bergaul dengan orang-orang yang soleh serta ketika kita dapat menerima ilmu tersebut untuk tidak lupa mengajarkannya kepada orang lain juga. Agar nanti nya ilmu yang kita dapatkan dapat berguna untuk orang lain yang akhirnya mengajak mereka untuk tidak terjerumus juga.
2. Rahmat Zhafran
Bagaiman kepada pemuda islam yang masih saja terbentur dengan perbedaan yang selalu menyebabkan perpecahan umat islam?
Jawabannya, ketika para pendahulu yang kita tahu bahwa mereka walau berbeda pendapat misal, dahulu terdapat 4 madzhab yang berkembang yaitu syafii, hambali dan hanafi mereka walaupun berbeda pendapat tetapi tetap rukun. Itu terjadi karena adanya sikap Tasamuh yang tinggi ( saling toleransi ) yang ada pada diri mereka , jadi jika ingin umat muslim untuk tidak akhirnya terpecah belah, maka dari pada itu umat islam harus memiliki sikap tasamuh yang tinggi terhadap sesama.
Setelah itu kajian kelas diakhiri dengan membaca do’a dan sesi foto bersama
See you next kajian kelas :)
#BEMJ Matematika
Sabtu, 23 Mei 2015
Field Report Kajian Kelas Pendidikan Matematika Bilingual 2014
"Ilmu Yang Utama, Organisasi Ya, Orang Tua Bangga"
Bismillah…
Jakarta- (21/05/2015), di ruang 7.05 lantai 7 gedung Dewi Sartika. Departemen rohis bekerjasama dengan kelas PMB 2014 untuk mengadakan kajian kelas. Kajian kelas dimulai pukul 08.35 dengan dihadiri 27 peserta.
Acara dipandu oleh MC (Andri Kosiret). Acara dibuka dengan membaca ta’awudz , basmallah, dan shalawat Nabi kemudian dilanjutkan tilawah yang dibacakan oleh M. Naufal Riyanto. Setelah itu dilanjutkan materi oleh kak Rahmat Satria Bahari yang dimoderatori oleh M. Abdurrahim.
Kak Rahmat mengatakan bahwa matematika itu adalah ilmu dengan cabang sendiri (pelayan ilmu lainnya), namun yang menjadi permasalahnnya adalah matematika bekerja menggunakan otak kiri yang berarti ilmu matematika itu disimpan dengan memori jangka pendek (cepat hilang dan lupa jika tidak diulang-ulang).
Permasalahan yang lainnya yaitu
1 Kita tidak mencintai ilmu tersebut
2 Kita tidak mendalami ilmu tersebut
Faktanya
Di Indonesia kita mempelajari buku yang tebal seperti buku calculus hanya dengan ebberapa semester , namun kalau di luar negeri , mereka mengkaji buku itu sampai 2 tahun.
Bukti kalau kita mendalami ilmu itu adalah jika dtanya dan dihadapkan dengan soal- soal maka kita mampu mengerjakannya.
So.. jangan hanya belajar apa yang diperintahkan dosen, karena ilmu itu tersebar luas bukan hanya dari dosen saja.
Kemampuan logika juga sangat mendukung dalam dunia pekerjaan dan berpengaruh dengan organisasi. Kita harus mampu berorganisasi karena dengan berorganisasi kita mampu berkomunikaso dengan sekitar. Selain itu kemmapuan komunikasi inilah yang berpengaruh pada dunia kerja kita nanti. Organisasi juga merupakan ajang kita untuk belajar. Banyak pengalaman yang dapat diambil dari organisasi yang bisa menjadi bekal di dunia kerja nanti.
Selain ilmu dan organisasi yang memberi pengaruh pada kehidupan kita, ada restu orang tua dibalik kesuksesan itu. Maka antara ilmu, organisasi dan orang tua adalah hal yang saling berpengaruh untuk kesuksesan kita nanti.
Itulah materi yang disampaikan oleh kak Rahmat.
Setelah itu dilanjutkan dengan sesi Tanya jawab. Karena keterbatasan waktu maka pertanyaaan dibatasi oleh 1 orang penanya.Pertanyaan dilontarkan oleh Siti Nurcholifah. Dia bertanya apakah organisasi dan akademik dapat berjalan beriringan ?
Kak Rahmat mengatakan bahwa itu semua dapat saja terjadi. Ada buktinya yaitu dosen-dosen kita. Dan usaha yang dilakukan harus sungguh- sungguh. Diakhir, kak Rahmat juga menyatakan bahwa IPK bagus itu merupakan efek samping dari kita mencintai ilmu.
Ketika ilmu sudah didapatkan untuk menunjang akademik , maka disitu juga organisasi berperan untuk me manage semuanya. Karena sejatinya kemampuan softskill lebih menunjang kesuksesan kedepannya terutama di dunia kerja.
Setelah itu MC menutup acara kajian kelas dengan membaca hamdalah dan do’a penutup. Di akhir sesi para peserta dan panitia foto bersama..
See you next Kajian Kelas :)
#BEMJ Matematika
Rabu, 06 Mei 2015
Field Report Program Pengetahuan Keilmiahan 2015
“Seminar Program Kreativitas Mahasiswa”
Program Pengetahuan Keilmiahan atau disebut juga PPKi yang diadakan pada hari Senin tanggal 4 Mei 2015 mengambil tema “Meningkatkan Keilmiahan dalam Matematika”. Acara yang dihadiri oleh 51 mahasiswa jurusan Matematika FMIPA UNJ tersebut diadakan di ruang 5.10 gedung Dewi Sartika pada pukul 16.27 WIB dan berfokus untuk membahas Program Kreativitas Mahasiswa (PKM).
Acara dibuka oleh Eko Nurachman Hakim selaku MC dengan ucapan basmalah dan dilanjutkan dengan lantunan kitab suci Al-Quran yang dibawaan oleh Mardian Chandra. Pada pukul 16.30 sambutan dari ketua BEMJ Matematika, Mohammad Hafidz, menjadi rangkaian acara selanjutnya. Beliau menyampaikan bahwa PPKi itu merupakan kegiatan yang bermanfaat walaupun banyak dari kita yang masih belum mengetahui kepanjangan dari PPKi tersebut, dan sebagai penutup dari sambutan beliau berharap semoga kegiatan ini menginspirasi banyak orang.
Untuk memasuki acara inti, MC membacakan CV dari moderator, Devi Permata Insani. Kemudian moderator membacakan CV dari pembicara PPKi, Evi Syahida. Pembacaan CV pembicara tersebut mengawali acara inti PPKi.
Sebelum menyampaikan materi, pada pukul 16.38 Evi Syahida yang biasa disapa Ka Visya mengajak semua peserta untuk menyamakan suhu dengan bertanya ‘Apakah tujuan mereka datang ke acara PPKi ini?’. Karena tidak ada yang berani untuk mengatakan alasannya Ka Visya menunjuk Fakhrun Nisa sebagai perwakilan dari peserta untuk menjawab pertanyaan. Fakhrun Nisa mengatakan bahwa tujuan ia datang kesini untuk memperoleh pengetahuan seputar PKM.
Ka Visya menjelaskan bahwa PKM terbagi menjadi 2, yaitu PKM 6 bidang dan PKM 2 bidang. Perbedaan dari PKM tersebut adalah jika PKM 6 bidang kita harus membuat laporan akhir mengenai apa yang telah kita tulis, membuat suatu produk, dan apabila kita lolos PKM tersebut akan berakhir di PIMNAS. Sedangkan PKM 2 bidang tidak perlu membuat laporan akhir atau membuat produk. PKM 6 bidang atau juga disebut PKM reguler terdiri dari PKM Penelitian (PKM-P), PKM Kewirausahaan (PKM-K), PKM Karsa Cipta (PKM-KC), PKM Penerapan Teknologi (PKM-T), PKM Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-M), dan PKM Sos Humaniora. PKM 2 bidang atau disebut juga PKM non-reguler terdiri atas PKM Artikel Ilmiah (PKM-AI) dan PKM Gagasan Tertulis (PKM-GT).
Menurut Ka Visya, PKM harus dipersiapkan dari sekarang untuk menghindari gagal unggah karena banyaknya mahasiswa yang mengakses situs dikti untuk mengunggah PKM yang telah mereka buat. Muara dari PKM adalah PIMNAS dan tahun ini PIMNAS akan diadakan di Sulawesi.
Ka Visya juga berbagi cerita mengenai PKMnya yang telah lolos PIMNAS. Di tahun pertama kuliah Ka Visya belum mengerti apa itu PKM, beliau hanya ikut-ikutan dan akhirnya tidak lolos. Tahun kedua Ka Visya tidak mengirim PKM karena belum mempunyai esensi yang kuat untuk membuat PKM. Tahun selanjutnya Ka Visya tergabung dalam organisasi Science Club FMIPA UNJ, disana beliau mengurusi segala sesuatu yang berkaitan dengan PKM. Beliau berfikir mengapa dirinya tidak membuat PKM padahal Ka Visya mengajak mahasiswa lain untuk membuat PKM. Dari situlah Ka Visya sungguh-sungguh membuat PKM dan akhirnya dapat lolos ke PIMNAS.
Alur PKM 6 bidang yaitu pembuatan PKM dan administrasi, pengunggahan PKM, jika lolos akan didanai, reviewer oleh dikti, jika lolos penyeleksian dari dikti akan berlanjut ke PIMNAS. Sedangkan PKM 2 bidang tidak berakhir di PIMNAS, namun hanya pada pembuatan jurnal.
Selain bercerita mengenai pengalaman selama mengikuti PIMNAS, Ka Visya juga memberikan contoh PKM-KC serta foto-foto beliau dari pelaksanaan PKM hingga PIMNAS di Semarang.
Seperti kita tahu Universitas di Indonesia banyak yang mengikuti PIMNAS karena PIMNAS merupakan ajang yang paling bergengsi bagi mahasiswa. Namun ada beberapa Universitas yang sering menjadi juara PIMNAS, salah satunya Universitas Brawijaya. Mengapa UB dan Universitas lain menjadi juara PIMNAS? Karena PKM begitu ditekankan dalam Universitas tersebut. Mahasiswa UB dituntut untuk fokus dalam pembuatan PKM sehingga mereka siap untuk mengikuti PIMNAS.
Lalu apasih alasan kita sehingga kita harus membuat PKM tersebut? Ka Visya mempunyai dua alasan. Baginya pembuatan PKM merupakan salah satu cara mengimplementasikan tri dharma perguruan tinggi yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Selain itu PKM juga beliau gunakan sebagai sarana berlatih menulis skripsi.
Mengapa harus mengikuti PKM kalau ada kompetisi menulis yang lain? PKM dan kompetisi menulis lainnya mempunyai perbedaan. PKM sendiri diadakan oleh dikti yang bermuara di PIMNAS dimana banyak mahasiswa berpotensi yang berkompetisi. PIMNAS juga merupakan ajang berkumpulnya ribuan mahasiswa dan pameran produk mahasiswa nasional. Sedangkan kompetisi menulis lainnya diadakan oleh instansi swasta tanpa adanya euforia seperti di PIMNAS.
Ka Visya juga memberikan tips untuk membuat PKM. Pertama, cari teman yang sevisi dan semisi karena teman yang mampu diajak bekerja sama akan membuat PKM sukses. Kedua, cari dosen pembimbing. Ketiga, banyak membaca sebagai sumber referensi, inilah tahap awal dalam memulai menulis, kita tidak akan dapat menulis tanpa membaca. Keempat, cari masalah. Kelima, cari solusi. Keenam, jangan jadi deadliners. Ketujuh, mulai menulislah dari sekarang.
Sebagai penutup dari kegiatan inti dan pembukaan bagi sesi tanya jawab, Ka Visyamenampilkan video PIMNAS tahun lalu.
Sesi tanya jawab :
Taofik : Ketentuannya jika PKM kita lolos harus ada tinjak lanjut dari kita seperti penelitian misalnya. Namun bagaimana jika PKM tersebut tidak ada tindak lanjutnya?
Ka Visya : Akan dilakukan pendekatan personal untuk meninjau kelompok PKM tersebut. Apabila kita tidak menindak lanjutinya maka akan ada pengurangan kuota untuk UNJ.
April : Misalkan kita sudah berniat untuk membuat PKM, namun karena kita mahasiswa baru kita tidak mengetahui apa itu PKM dengan jelas, bahkan tidak ada yang mengarahkan kita untuk membuat PKM. Bagaimana menurut ka Visya?
Ka Visya : Saya sudah memberikan tips pembuatan PKM, salah satunya cari teman yang sevisi dan semisi. Cari link sebanyak-banyaknya baik kakak tingkat, teman satu angkatan, maupun adik tingkat. Memang lebih enak mencari teman yang seangkatan, namun untuk PKM ini lebih baik mencari teman yang berbeda angkatan. Setelah mendapat teman, jangan jadi deadliners karena proses PKM itu panjang.
Anisa : Ada PKM baru yaitu PKM Humaniora, PKM itu berfokus pada apa?
Ka Visya : Mirip seprti PKM-P namun lebih ke bahasa. PKM Humaniora masuk ke dalam PKM reguler
Rahmi : Apakah perbedaan PKM-P dan PKM-KC?
Ka Visya : Kalau PKM-KC harus ada produknya namun PKM-P tidak perlu ada produk yang bisa dilihat seperti PKM-KC. Hasil dari PKM-P adalah data. PKM-KC membuat produk dahulu kemudian melakukan penelitian, sedangan PKM-P melakukan penelitian dahulu sehingga menghasilkan produk (data).
Eneng : Apakah perbedaan PKM-KC dan PKM-GT, lalu berapa kali kita boleh ikut PKM dalam satu tahun?
Ka Visya : PKM-KC harus direalisasikan namun PKM-GT tidak perlu. Perbedaan terlihat juga dari dana yang diberikan. Alur PKM-KC yaitu, pengunggahan, seleksi admin, didanai, buat laporan, jika sesuai dengan proposal PKM akan dilakukan monitoring oleh dikti, setelah itu PIMNAS. Alur PKM-GT yaitu, pengunggahan, seleksi admin, didanai, seleksi PKM.
Dalam satu tahun kita boleh mengikuti beberapa kali PKM, namun kita hanya boleh menjadi anggota dalam satu tim dan menjadi anggota dalam beberapa tim. Namun sesuaikan saja dengan kemampuan kita, yang terpenting adalah kita fokus dalam melaksanakan PKM tersebut.
Andri : Jika sudah lolos PIMNAS apakah boleh mengikuti PIMNAS lagi?
Ka Visya : Saya belum pernah mendengar kejadian seperti itu. Namun jika mau ikut lagi lebih baik menjadi anggota saja karena nama ketua biasanya selalu disorot.
Sebagai akhir dari tanya jawab dibacakan kesimpulan oleh moderator. Kesimpulan PPKi kali ini adalah PKM terdiri dari 6 bidang dan 2 bidang. PKM 6 bidang berakhir di PIMNAS, salah satu ajang bergengsi bagi mahasiswa. Untuk membuat PKM yang sukses kita harus mencari teman yang sevisi dan semisi, banyak membaca sebagai sumber referensi, mencari masalah yang ada di sekitar dan mencari solusi. Namun yang terpenting adalah tetap fokus dan jangan menjadi deadliners karena proses PKM sangat panjang. Pesan terakhir yang perlu diingat adalah mulailah menulis dari sekarang.
Tidak lupa MC memberikan motivasi untuk peserta agar langsung membuat simulasi PKM, karena suatu ilmu jika tidak langsung diimplementasikan akan sia-sia. Pukul 17.32 Ka Visya memandu peserta untuk membuat simulasi.
Dari beberapa PKM yang telah dibuat selama simulasi, terpilih PKM dari kelompok Taofik Hidayat dengan judul ‘Pengaruh Penerangan dengan Prestasi Belajar’ dengan latar belakang keterjangankauan listrik di daerah terpencil dan kualitas prestasi siswa di daerah tersebut. Ka Visya memberikan sedikit masukkan terhadap PKM tersebut. Beliau menyarankan sebaiknya di rinci lagi daerah yang akan diteliti.
Acara inti telah selesai dengan pemberian kenang-kenangan dari Chindy Listia Utami sebagai ketua pelaksana kepada ka Visya. Pada pukul 17.46 sebagai penutup acara dibacakan doa oleh Andri Kosiret. Acara resmi ditutup pada pukul 17.49.